Sabtu, 01 Juni 2013

F. Hukum mad
Mad yang artinya yaitu melanjutkan atau melebihkan. Dari segi istilah Ulama tajwid dan ahli bacaan, mad bermakna memanjangkan suara dengan lanjutan menurut kedudukan salah satu dari huruf mad.
Terdapat dua bagian mad, yaitu mad asli dan mad far’i. Terdapat tiga huruf mad yaitu alif, wau, dan ya’ dan huruf tersebut haruslah berbaris mati atau saktah. Panjang pendeknya bacaan mad diukur dengan menggunakan harakat.

G. Hukum ra’
Hukum ra’ adalah hukum bagaimana membunyikan huruf ra’ dalam bacaan. Terdapat tiga cara yaitu kasar atau tebal, halus atau tipis, atau harus dikasarkan dan ditipiskan.

* Bacaan ra’ harus dikasarkan apabila:

1. Setiap ra’ yang berharakat atas atau fathah.
Contoh: 
ﺭَﺑﱢﻨَﺎ

2. Setiap ra’ yang berbaris mati atau berharakat sukun dan huruf sebelumnya berbaris atas atau fathah.
Contoh: 
ﻭَﺍﻻَﺭْﺽ

3. Ra’ berbaris mati yang huruf sebelumnya berbaris bawah atau kasrah.
Contoh: 
ٱﺭْﺟِﻌُﻮْﺍ

4. Ra’ berbaris mati dan sebelumnya huruf yang berbaris bawah atau kasrah tetapi ra’ tadi berjumpa dengan huruf isti’la’.
Contoh:  
 ﻣِﺮْﺻَﺎﺪ

* Bacaan ra’ yang ditipiskan adalah apabila:

1. Setiap ra’ yang berbaris bawah atau kasrah.
Contoh: 
ﺭِﺟَﺎﻝٌ

2. Setiap ra’ yang sebelumnya terdapat mad lain
Contoh: 
ﺧَﻴْر 

3. Ra’ mati yang sebelumnya juga huruf berbaris bawah atau kasrah tetapi tidak berjumpa dengan huruf isti’la’.
Contoh:
ﻓِﺮْﻋَﻮﻦَ

* Bacaan ra’ yang harus dikasarkan dan ditipiskan adalah apabila setiap ra’ yang berbaris mati yang huruf sebelumnya berbaris bawah dan kemudian berjumpa dengan salah satu huruf isti’la’.
 Contoh:  ﻓِﺮْﻕ

Isti’la’ (ﺍﺳﺘﻌﻼ ﺀ): terdapat tujuh huruf yaitu kha’ (خ), sod (ص), dhad (ض), tha (ط), qaf (ق), dan zha (ظ).
Categories:

0 komentar:

Posting Komentar

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!